Dalam jangka waktu hingga lima tahun
mendatang, pengembang properti akan semakin kesulitan membangun
perumahan klaster kecil di Jakarta.
Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch,
mengatakan sebenarnya permintaan akan townhouse yang pada umumnya
berada di klaster kecil di Jakarta masih cukup tinggi, namun terkendala
sempitnya lahan tersedia.
“Permintaan untuk townhouse sebenarnya cukup banyak di
Jakarta, namun saya perkirakan lahannya akan habis dalam 3-5 tahun
mendatang. Setelah itu, yang dibidik adalah kawasan sekitar Jakarta
seperti Tangerang,” katanya saat dihubungi Bisnis hari ini.
Dia menambahkan, selama ini yang menjadi favorit pengembang untuk
pembangunan klaster kecil antara lain Pondok Cabe, Cilandak, dan Lebak
Bulus. Klaster semacam ini pada umumnya hanya membutuhkan lahan seluas
8.000 m2 yang sanggup menampung sekitar 10 unit rumah.
Sasaran yang dibidik, lanjut Ali, tentu saja kalangan menengah ke atas,
karena harga tanah di pusat kota Jakarta sangat tinggi. Pengembang yang
bermain di sektor klaster mini ini diantaranya PT Intiland Development Tbk dan PT Metropolitan Kentjana Tbk.
PT Metropolitan Kentjana Tbk rencananya tahun ini membangun 70 unit
townhouse di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan yang harga per unitnya
berkisar Rp7 miliar, di atas lahan dengan luas sekitar 3 hektare.
Sementara itu PT Intiland Development Tbk, melalui divisi ID Homes,
mencari lahan dengan luas antara 1-10 hektare untuk dijadikan klaster
mini. Proyek ID homes yang telah berjalan hingga kini adalah Pinang
Residence di Pondok Pinang, Jaksel dan Tamarind Lane di Lebak Bulus,
Jaksel, yang masing-masing terdiri dari sekitar 30 unit rumah.
Intiland juga sedang menyelesaikan proyek Serenia Hills di atas lahan
seluas 10 hektare juga di daerah Lebak Bulus, Jaksel. Serenia Hills
merupakan proyek perumahan klaster yang terdiri dari total 225 unit
rumah untuk segmen pasar menengah atas dengan menawarkan dua tipe
klaster perumahan yaitu Signature dan Regent. Luas lahan masing-masing
unit rumah di kawasan ini berkisar 160 m2 sampai 200 m2. (sut)
0 komentar:
Posting Komentar