Perusahaan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) mengoptimalkan pasar
properti dari kelas menengah atas di Jawa Timur seiring upayanya
membangun satu apartemen di Surabaya.
Kepala Kantor Wilayah VI PT Jamsostek (Persero), Junaedy, Kamis, menjelaskan, saat ini kebutuhan apartemen di Surabaya untuk pekerja dari kalangan kelas menengah atas kian besar.
"Hal tersebut tampak dari padatnya sejumlah ruas jalan di Kota Pahlawan," ujar Junaedy, ketika menghadiri acara Coffee Break Media Online, di Surabaya.
Menurut dia, pembangunan apartemen bagi kelas menengah atas itu siap direalisasikan pada masa mendatang melalui jalinan kerja sama antara Jamsostek dengan PT Bank Bukopin Tbk.
Kepala Kantor Wilayah VI PT Jamsostek (Persero), Junaedy, Kamis, menjelaskan, saat ini kebutuhan apartemen di Surabaya untuk pekerja dari kalangan kelas menengah atas kian besar.
"Hal tersebut tampak dari padatnya sejumlah ruas jalan di Kota Pahlawan," ujar Junaedy, ketika menghadiri acara Coffee Break Media Online, di Surabaya.
Menurut dia, pembangunan apartemen bagi kelas menengah atas itu siap direalisasikan pada masa mendatang melalui jalinan kerja sama antara Jamsostek dengan PT Bank Bukopin Tbk.
"Walau kini prosesnya masih dalam tahap penjajakan, kami yakin tahun 2012 dapat segera beroperasi," katanya.
Sementara itu, tambah dia, terkait lokasi potensial sebagai titik pembangunan apartemen tersebut, pihaknya akan melakukan survei lebih lanjut.
"Namun, kami harap bisa dibangun di daerah Lingkar Timur Surabaya," katanya.
Mengenai alasannya membidik kalangan menengah atas, kata dia, pemilihan pasar itu juga dikarenakan selama ini Jamsostek dinilai masyarakat banyak mengutamakan kalangan menengah bawah.
"Dengan pembangunan apartemen kelas menengah atas, kami ingin membuktikan bahwa perusahaan ini juga memiliki perhatian terhadap kalangan menengah atas terutama di Jatim," katanya.
Apalagi, imbuh dia, selama ini jumlah peserta Jamsostek dari kalangan menengah atas mencapai sekitar 20 persen dari total peserta yang masih aktif sebanyak 1,3 juta peserta.
"Terkait besaran harga jual, kami proyeksi sekitar Rp200 juta ke atas dan memberlakukan bunga tiga persen," katanya.
Direktur Investasi PT Jamsostek (Persero), Elvyn G Masassya, menambahkan, tahun ini investasi Jamsostek di sektor properti meningkat. Bahkan, berdasarkan rencana bisnisnya maka porsi investasi di properti menjadi Rp864 miliar.
"Besaran itu setara dengan satu persen dari total investasi. Jika dibandingkan tahun lalu, besarannya mengalami peningkatan 0,4 persen," katanya.
(jn/JN/vbn-ant)
0 komentar:
Posting Komentar