JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
optimsi meski ada perlambatan di sisi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) paska penerapan aturan uang muka KKB dan
KPR, tidak berdampak negatif bagi pertumbuhan total kredit BCA tahun
ini.
"Memang dari semula target pertumbuhan tidak kami pasang 30% seperti tahun lalu, tapi masih di kisaran 20%-22%. Jadi, kalaupun di KPR/KKB ada penurunan target masih bisa tercapai," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis (29/3).
Sebagai informasi, segmen kredit konsumer menyokong pesatnya pertumbuhan kredit BCA tahun lalu. pertumbuhan portofolio keseluruhan kredit BCA tahun lalu dibandingkan 2010 sebesar 31,4% menjadi Rp 202,3 triliun.
Kredit konsumer BCA tahun 2011 dibandingkan 2010 tumbuh 37,6% menjadi Rp 50,3 triliun. Kenaikan ini didukung pertumbuhan KPR sebesar 53,5% (yoy) menjadi Rp 28 triliun dan KKB sebesar 30,3% (yoy) menjadi Rp 17,6 triliun.
Bandingkan dengan kredit Komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tumbuh 31,3% menjadi Rp 80,2 triliun pada 2011. Sementara itu kredit korporasi tumbuh 27,6% menjadi Rp 71,8 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL net) akhir tahun lalu terjaga di level 0,2%
Menurut Jahja, bisnis kredit konsumer tak semata-mata terpaku pada ketentuan uang muka. Ada beberapa segi lain yang turut berpengaruh. Mulai dari, kualitas layanan kredit, pemberian suku bunga terbaik, jangka waktu kredit yang ditawarkan, sampai kepastian membayar cicilan.
"Untuk KPR ketentuan uang muka 30% dibandingkan yang selama ini di BCA bisa 20% akan berpengaruh. Tapi selama kualitas layanan terpenuhi, kami optimis kredit tumbuh 20% bisa tercapai. Masih ada segmen lainnya, seperti korporasi. Kami siap untuk kredit infrastruktur," jelas Jahja.
(kontan.co.id)
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/03/bca-targetkan-pertumbuhan-kpr-lampaui.html
"Memang dari semula target pertumbuhan tidak kami pasang 30% seperti tahun lalu, tapi masih di kisaran 20%-22%. Jadi, kalaupun di KPR/KKB ada penurunan target masih bisa tercapai," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis (29/3).
Sebagai informasi, segmen kredit konsumer menyokong pesatnya pertumbuhan kredit BCA tahun lalu. pertumbuhan portofolio keseluruhan kredit BCA tahun lalu dibandingkan 2010 sebesar 31,4% menjadi Rp 202,3 triliun.
Kredit konsumer BCA tahun 2011 dibandingkan 2010 tumbuh 37,6% menjadi Rp 50,3 triliun. Kenaikan ini didukung pertumbuhan KPR sebesar 53,5% (yoy) menjadi Rp 28 triliun dan KKB sebesar 30,3% (yoy) menjadi Rp 17,6 triliun.
Bandingkan dengan kredit Komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tumbuh 31,3% menjadi Rp 80,2 triliun pada 2011. Sementara itu kredit korporasi tumbuh 27,6% menjadi Rp 71,8 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL net) akhir tahun lalu terjaga di level 0,2%
Menurut Jahja, bisnis kredit konsumer tak semata-mata terpaku pada ketentuan uang muka. Ada beberapa segi lain yang turut berpengaruh. Mulai dari, kualitas layanan kredit, pemberian suku bunga terbaik, jangka waktu kredit yang ditawarkan, sampai kepastian membayar cicilan.
"Untuk KPR ketentuan uang muka 30% dibandingkan yang selama ini di BCA bisa 20% akan berpengaruh. Tapi selama kualitas layanan terpenuhi, kami optimis kredit tumbuh 20% bisa tercapai. Masih ada segmen lainnya, seperti korporasi. Kami siap untuk kredit infrastruktur," jelas Jahja.
(kontan.co.id)
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/03/bca-targetkan-pertumbuhan-kpr-lampaui.html
0 komentar:
Posting Komentar