Setelah Anda mengenali lokasi properti sunrise area atau
kawasan yang berpotensi mengalami peningkatan nilai investasi lima tahun
ke depan, sebaliknya Anda harus menghindari lokasi yang disebut sunset area. Apa itu sunset area?
Sunset area adalah istilah untuk menyebut kawasan properti yang secara ekonomi kurang mendukung. Seperti kondisi fisik bangunan umumnya, kawasan ini tidak terawat dengan baik. Jalanan di area ini sulit dilalui, dan lingkungannya tidak aman.
Sunset area adalah istilah untuk menyebut kawasan properti yang secara ekonomi kurang mendukung. Seperti kondisi fisik bangunan umumnya, kawasan ini tidak terawat dengan baik. Jalanan di area ini sulit dilalui, dan lingkungannya tidak aman.
Pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya, Rahasia Menjadi Miliarder Properti mengatakan, ada tiga kawasan sunset area yang sepatutnya dihindari investor. Simak berikut ini:
Kawasan tua dan menurun
Kawasan ini ditandai dengan usianya yang mencapai lebih dari 30 tahun. Jalan Lada, di Kota Tua Jakarta, misalnya. Kondisi properti di kawasan makin buruk sejalan dengan kondisi lingkungannya. Ini terjadi karena pelaku bisnis yang dulu di sana berpindah ke lokasi lain yang lebih baik. Jalan Lada dulunya menjadi kawasan berbasis ekonomi keuangan.
Kawasan tua yang baru diperbaiki
Kawasan ini sedang dalam proses renovasi. Namun, hal itu tidak cukup untuk mengangkat nilai tanah properti tersebut. Umumnya, hal ini terjadi karena lokasi bangunan tidak lagi strategis dilihat dari struktur kotanya. Sebutlah misalnya, kawasan Senen, Jatinegara, dan Lapangan Banteng.
Kawasan tua dan jelek
Kondisi umum bangunan di kawasan ini semakin lama semakin memprihatinkan. Contohnya kawasan Kota Tua Jakarta. Di satu sisi, bentuk fisik bangunan tidak boleh diubah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, di lain pihak, pemerintah tidak turun tangan untuk memperbaiki kawasan. Kawasan lainnya yang masuk dalam kategori ini adalah lokasi dekat kawasan kumuh, seperti Jelambar, Jakarta Barat.
Sumber Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar