Ilustrasi |
JAKARTA - Maraknya pembangunan hunian
vertikal mewah, tidak lantas mengubah keseluruhan gaya hidup masyarakat
Indonesia untuk memilih tinggal di bangunan prestisius ini.
Berdasarkan data yang diperoleh Rumah123, 91 persen masyarakat Indonesia lebih memilih landed house atau rumah tunggal sebagai hunian. Ini berdasarkan jumlah pencarian yang masuk pada situs properti tersebut.
"Masyarakat Indonesia lebih memilih landed house, ini merupakan pengaruh faktor sosial budaya. Yang mana dari dulu kan orang beranggapan rumah itu di atas sebidang tanah, ada taman, halaman, seperti itu," ujar Meddy H Papinka saat ditemui di Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Berdasarkan data yang diperoleh Rumah123, 91 persen masyarakat Indonesia lebih memilih landed house atau rumah tunggal sebagai hunian. Ini berdasarkan jumlah pencarian yang masuk pada situs properti tersebut.
"Masyarakat Indonesia lebih memilih landed house, ini merupakan pengaruh faktor sosial budaya. Yang mana dari dulu kan orang beranggapan rumah itu di atas sebidang tanah, ada taman, halaman, seperti itu," ujar Meddy H Papinka saat ditemui di Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Meskipun begitu, bukan berarti untuk high rest building atau apartemen tidak diminati pasar. Saat ini banyak para pengembang yang menjalankan strategi apartemen menyasar pada kelas menengah dan mengalami peningkatan cukup tajam.
"Untuk peminat pasar apartemen memang masih kecil, sekira sembilan persennya. Tapi saat ini juga banyak apartemen kelas menengah yang peminatnya juga cukup banyak," pungkasnya.
Hasil tersebut merupakan, akumulasi hingga kuartal empat (Oktober-Desember) 2011, berdasarkan jumlah masyarakat yang mencari pada listing atau daftar rumah yang dijual pada media online Rumah123. (rhs)
http://property.okezone.com/read/2012/02/08/471/571934/
0 komentar:
Posting Komentar