PT Bank Tabungan Negara (BBTN)
tidak akan menaikkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit
Pemilikan Apartemen (KPA) menyusul naiknya suku bunga acuan Bank
Indonesia (BI) atau BI Rate menjadi 6,5%. Hingga semester pertama 2013,
total KPR BTN mencapai Rp 57,5 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pihaknya tidak akan menaikkan bunga KPR dan KPA karena melihat beberapa faktor yang ada saat ini sudah cukup memberatkan masyarakat.
"Kita lebih hati-hati karena sifat dan kondisi saat ini jangka pendek, seperti kenaikan BBM dan harga kebutuhan pokok naik dan inflasi juga, sedangkan kredit KPR dan KPA adalah jangka panjang jadi kita tidak akan naikkan," kata Maryono saat acara buka puasa bersama di Menara BTN, Jakarta, Selasa (23/7/2013) malam.
Sementara itu, dia menyebutkan, pihaknya hanya akan menaikkan bunga kredit selain KPR dan KPA pada bulan Agustus tahun ini sebesar 0,5-1%.
"Saat ini kami belum menaikkan suku bunga kredit. Kami akan menaikkan bunga kredit bulan depan di luar KPR dan KPA seperti komersil, SME, kredit tanpa agunan ini yang akan dinaikkan nanti Agustus," ujarnya.
Selain itu, Maryono mengatakan, kebijakan LTV yang akan diterapkan Bank Indonesia (BI) pada awal September 2013 dipastikan tidak akan menganggu kucuran kredit perseroan.
"BTN tidak masuk market atau segmen nasabah untuk membeli rumah ke-2,3, dan 5. Portofolio 98% untuk membeli rumah pertama, dengan adanya perubahan LTV nggak begitu dampak signifikan sehingga lebih stabil harga properti dan lebih mudah mendapatkan pinjaman KPR," ujarnya.
Menurutnya, sekitar 97% kredit yang disalurkan BTN tersalur pada end user atau nasabah sebagai pemilik pertama. LTV akan menjamin stabilitas harga rumah untuk masyarakat menengah bawah.
"Ini sangat positif terhadap harga properti sehingga tidak ada backlog, saat ini backlog masih tinggi sekitar 13,5 juta, kalau dibiarkan harha properti tinggi maka komposisi backlog akan menjadi lebih besar," kata dia.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pihaknya tidak akan menaikkan bunga KPR dan KPA karena melihat beberapa faktor yang ada saat ini sudah cukup memberatkan masyarakat.
"Kita lebih hati-hati karena sifat dan kondisi saat ini jangka pendek, seperti kenaikan BBM dan harga kebutuhan pokok naik dan inflasi juga, sedangkan kredit KPR dan KPA adalah jangka panjang jadi kita tidak akan naikkan," kata Maryono saat acara buka puasa bersama di Menara BTN, Jakarta, Selasa (23/7/2013) malam.
Sementara itu, dia menyebutkan, pihaknya hanya akan menaikkan bunga kredit selain KPR dan KPA pada bulan Agustus tahun ini sebesar 0,5-1%.
"Saat ini kami belum menaikkan suku bunga kredit. Kami akan menaikkan bunga kredit bulan depan di luar KPR dan KPA seperti komersil, SME, kredit tanpa agunan ini yang akan dinaikkan nanti Agustus," ujarnya.
Selain itu, Maryono mengatakan, kebijakan LTV yang akan diterapkan Bank Indonesia (BI) pada awal September 2013 dipastikan tidak akan menganggu kucuran kredit perseroan.
"BTN tidak masuk market atau segmen nasabah untuk membeli rumah ke-2,3, dan 5. Portofolio 98% untuk membeli rumah pertama, dengan adanya perubahan LTV nggak begitu dampak signifikan sehingga lebih stabil harga properti dan lebih mudah mendapatkan pinjaman KPR," ujarnya.
Menurutnya, sekitar 97% kredit yang disalurkan BTN tersalur pada end user atau nasabah sebagai pemilik pertama. LTV akan menjamin stabilitas harga rumah untuk masyarakat menengah bawah.
"Ini sangat positif terhadap harga properti sehingga tidak ada backlog, saat ini backlog masih tinggi sekitar 13,5 juta, kalau dibiarkan harha properti tinggi maka komposisi backlog akan menjadi lebih besar," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar