Rencana PT PP (Persero) Tbk memisahkan lini bisnis propertinya belum
akan terwujud dalam waktu dekat. PT PP masih nyaman lini bisnis
propertinya berkembang terus dalam dekapannya. Bahkan, PT PP bertekad
membangun tujuh hotel dalam lima tahun mendatang. Seluruh hotel itu akan
dikelola sendiri.
Saat ini hotel milik PT PP yang dinamai Park Hotel baru berdiri di
Cawang, Jakarta. Hotel ini punya fasilitas 162 kamar dan 12 meeting room
berkapasitas total 300 orang. Tarif kamarnya mulai dari Rp 700.000 per
malam.
Sejak beroperasi 2009 silam, tingkat okupansi hotel terus bertambah. "Saat weekend 60% dan weekdays 95%," ujar Sekretaris Perusahaan PT PP Betty Ariana,. Selasa (27/3).
Menurut Betty, sangat wajar jika Park Hotel lebih penuh pada hari
kerja. Sebab PT PP memang sengaja membangun hotel ini di pusat bisnis.
"Park Hotel ini berbintang tiga," ungkapnya.
Park Hotel yang kedua yang berlokasi di Jl PHH Mustafa, Bandung.
Hotel kedua ini dijadwalkan soft opening pada September nanti. "Saat ini
pembangunan hotel yang dimulai November tahun lalu sudah mencapai 60%,"
ujar Betty.
Park Hotel Bandung menyediakan 130 kamar dan sejumlah meeting room.
Di tahun pertama beroperasi, tingkat okupansi yang diharapkan tidak
muluk-muluk, hanya 10% sampai 15% saja.
Selanjutnya, PT PP masih berminat mendirikan Park Hotel di kota-kota
besar lain di Indonesia. Kota yang sudah dibidik diantaranya Makassar,
Semarang, Medan, Surabaya, dan Padang. Betty mengungkapkan,
perusahaannya akan membangun satu hotel setiap tahunnya. "Kami
memanfaatkan lahan milik PT PP yang ada," jelas Betty.
Hotel yang akan nanti dibangun di beberapa daerah itu tidak beda jauh
dengan konsep Park Hotel Jakata, yaitu hotel bisnis yang terletak di
daerah bisnis. "PT PP menyiapkan investasi Rp 80 miliar untuk membangun
masing-masing hotel," ungkap dia.
Menurutnya, bisnis perhotelan sangat menjanjikan karena saat ini
pertumbuhan ekonomi cukup positif. "Bisnis MICE memang sangat
menjanjikan," ujarnya.
Selain di bidang perhotelan, rencana lain PT PP di lini bisnis
properti tahun ini adalah melanjutkan pengembangan rumah tapak Bukit
Permata Puri, Semarang, yang berdiri di lahan seluas total 20 hektare
(ha). Saat ini baru separuh lahan yang sudah dikembangkan. Menurut
Betty, penjualan setiap tahunnya rata-rata mencapai Rp 40 miliar.
Agar fokus menggarap bisnis properti, sebenarnya sejak 2011 managemen
PT PP telah berencana akan melakukan spin off atas bisnis propertinya.
Namun Betty mengatakan, penundaan dilakukan dengan pertimbangan
manajemen. "Namun arahnya tetap spin off, karena bisnis properti, kan,
berbeda dengan bisnis konstruksi," ujarnya.
Setelah spin off, PT PP tidak akan mengakuisisi perusahaan properti
lain. Saat ini, bisnis properti masih berjalan di bawah bendera PT PP.
Sekadar informasi, kontribusi lini bisnis properti terhadap pendapatan
PT PP sebenarnya tipis, hanya 3%. Sepanjang kuartal satu, PT PP sudah
meraup kontrak baru senilai Rp 396 miliar. Target kontrak baru
perusahaan tahun ini adalah Rp 16,8 triliun, meningkat dari Rp 12,33
triliun sepanjang tahun lalu.
http://serbaserbiproperti-abproperty.blogspot.com/2012/04/pt-pp-terus-perbanyak-jumlah-hotel.html
0 komentar:
Posting Komentar