INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Selasa (6/12) diperkirakan masih menguji peluang rally, meski ada kemungkinan koreksi. Rekomen-dasinya, trading jangka pendek saham-saham lapis kedua.
Pengamat pasar modal OSK Nusadana, Tasrul Tanar memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mengkonfirmasi rally yang temporer. Sebab, indeks menguat tipis tanpa didukung kenaikan volume perdagangan.
“Setidaknya, kenaikan IHSG harus bertahan lama di atas level 3.800 dan menguji level 3.850,” ujarnya ketika berbincang dengan INILAH.COM.
Peluang IHSG ke level 3.850, lanjutnya, akan menemui hambatan yang berarti dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan sebagian besar saham-saham berkapitalisasi besar sudah dalam posisi overbought. "Setiap kenaikan IHSG akan lebih banyak dimanfaatkan investor untuk aksi ambil untung,” lanjut Tasrul.
Tren konsolidasi, kata Tasrul, masih akan berlangsung pada pergerakan IHSG di jangka pendek. Dengan kemungkinan terjadi koreksi mengarah ke 3.750. Indikator teknikal indeks Dow Jones, sinyal koreksinya cukup kuat untuk pergerakan harian dan mengarah ke 11.800.
Ia memperkirakan, second liners sektor properti diperkirakan akan menjadi saham-saham yang aktif diperdagangkan untuk jangka pendek. Dengan katalis, suku bunga Bank Indonesia (BI) akan dipertahankan. “Apalagi, beberapa bank besar sudah menurunkan suku bunga kredit,” imbuhnya.
Dalam kondisi ini, Tasrul merekomendasikan beberapa saham seperti Alam Sutera Realty (ASRI), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), Ciputra Development (CTRA) dan Sentul City (BKSL). “Beli saham-saham properti ini,” tandasnya.
Pengamat pasar modal OSK Nusadana, Tasrul Tanar memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mengkonfirmasi rally yang temporer. Sebab, indeks menguat tipis tanpa didukung kenaikan volume perdagangan.
“Setidaknya, kenaikan IHSG harus bertahan lama di atas level 3.800 dan menguji level 3.850,” ujarnya ketika berbincang dengan INILAH.COM.
Peluang IHSG ke level 3.850, lanjutnya, akan menemui hambatan yang berarti dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan sebagian besar saham-saham berkapitalisasi besar sudah dalam posisi overbought. "Setiap kenaikan IHSG akan lebih banyak dimanfaatkan investor untuk aksi ambil untung,” lanjut Tasrul.
Tren konsolidasi, kata Tasrul, masih akan berlangsung pada pergerakan IHSG di jangka pendek. Dengan kemungkinan terjadi koreksi mengarah ke 3.750. Indikator teknikal indeks Dow Jones, sinyal koreksinya cukup kuat untuk pergerakan harian dan mengarah ke 11.800.
Ia memperkirakan, second liners sektor properti diperkirakan akan menjadi saham-saham yang aktif diperdagangkan untuk jangka pendek. Dengan katalis, suku bunga Bank Indonesia (BI) akan dipertahankan. “Apalagi, beberapa bank besar sudah menurunkan suku bunga kredit,” imbuhnya.
Dalam kondisi ini, Tasrul merekomendasikan beberapa saham seperti Alam Sutera Realty (ASRI), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), Ciputra Development (CTRA) dan Sentul City (BKSL). “Beli saham-saham properti ini,” tandasnya.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1804274/saatnya-main-di-second-liners-properti
0 komentar:
Posting Komentar