Pages - Menu

Senin, 26 Maret 2012

Surabaya: Meski Banyak Mangkrak & Terbengkalai, Ruko Ternyata Masih Jadi Pilihan Investasi

Ilustrasi
Meskipun terlihat banyak yang mangkrak dan tidak terurus, ternyata Ruko alias rumah toko masih menjadi salah satu alternatif  pilihan investasi properti, baik untuk dijual kembali ataupun disewakan.
Timoticin Kwanda, pengamat properti dari Universitas Kristen Petra Surabaya, menjelaskan bahwa ruko masih diminati oleh para investor hingga 5 sampai 10 tahun lagi. “Sekarang pembangunan ruko sudah merapat ke beberapa daerah pinggiran kota, penjualan ruko diprediksi tetap laris manis.” Terangnya, saat ditemui Surabaya Post, kemarin.

Menurutnya, tak bisa di pungkiri pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus membaik sangat mempengaruhi tingkat pembangunan, termasuk ruko. Pembangunan ruko-ruko yang terletak di wilayah-wilayah strategis, pasti masih potensial menjadi buruan kalangan pebisnis.
Ruko merupakan pelengkap dari area komersial di kota Surabaya. Timoticin pun memberi contoh, seperti lokasi pembangunan ruko yang sekarang lebih mengarah ke wilayah Surabaya Barat. Seperti di daerah Wiyung, Citraland ataupun beberapa daerah yang ada di pinggiran kota Surabaya seperti Gresik dan Sidoarjo.
Tren ruko kini sudah bergeser dari semula untuk tempat untuk berdagang, menjadi aktivitas komersial yang lebih kompleks seperti perkantoran. Ukurannya pun semakin besar, bisa sampai empat lantai.
Terkait dengan kebijakan Bank Indonesia terbaru yang menetapkan uang muka perumahan sebasar 30% , Timoticin memprediksi hal tersebut tidak akan mempengaruhi tingkat penjualan ruko yang ada.

Saat dikonfirmasi di tempat terpisah, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) wilayah Jatim, Nurhadi menyatakan, bahwa pertumbuhan ruko pada tahun ini bakal tetap tinggi, karena pasar yang masih sangat membutuhkan. Diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10-15%.

“ Ruko selalu berdiri di daerah yang ekonominya sedang tumbuh dan seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan perumahan yang juga meningkat. Tidak ada yang membangun ruko dulu baru perumahan, yang ada sebaliknya,” terang Nur
Menurut Nurhadi, berinvestasi di tempat usaha jenis ruko kelebihannya adalah investasi relatif lebih cepat karena jangka waktu penyewaan 2 - 3 tahun. Cap rate ruko berkisar 6% - 9%. tingkat pengembaliannya dipastikan lebih besar dibandingkan rumah sewa, Ruko juga cepat laris karena biasanya berada di daerah yang ramai dan prospektif secara ekonomi.
Namun, Ia pun juga menyebut ada kekurangannya. Salah satunya, yaitu sifatnya sangat rentan terhadap kisis ekonomi. Bila krisis terjadi, bisa dipastikan permintaan rumah sewa berkurang, prospek bisnis ruko juga sangat tergantung lokasi.
Nurhadi menyebut, kebanyakan pembeli Ruko merupakan investor dan bukan end user, yang kemudian disewakan kembali atau di jual . Terkait harga menurut Nur harga sekarang bervariatif mulai dari Rp 150 juta sampai Rp.Rp 750 juta. m42  

(surabayapost.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar