Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat,
Pangihutan Marpaung mengatakan pihaknya ingin membangun rumah sejahtera
susun, sebelumnya disebut rumah susun sederhana milik (rusunami) di atas
stasiun kereta api.
"Kami sudah mengajukan kesepakatan kerjasama
ke PT. Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Kementerian Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), untuk membangun rusun di atas stasiun kereta api,"
katanya ketika ditemui di kantornya, Jumat (16/3/2012).
Pangihutan
mengatakan, pendekatan untuk hunian ini disebut Transit Oriented
Development (TOD). Nantinya, karyawan KAI maupun masyarakat umum bisa
tinggal di rusun tersebut.
"Sekarang memang belum MOU. Kalau dari KAI ini seperti program sosial care-nya mereka," ujarnya.
Pangihutan
mengakui, tawaran kerjasama ini masih terkendala masalah pendataan dan
invetarisasi tanah karena terkait rencana tata ruang.
Sementara,
rencana tata ruang kota DKI Jakarta sendiri sampai saat ini belum
rampung. Keterlibatan badan usaha di bawah Kementerian BUMN terkait
penyediaan tanah sangat diharapkan.
Menurutnya, BUMN-BUMN tersebut memiliki banyak tanah. Sayangnya, tanah-tanah tersebut tidak memiliki legalitas.
"Legalitas
seperti sertifikat belum semuanya diurus. Yang ada, surat tanah dari
jaman Belanda. Kalau meereka mau, sebenarnya bisa diurus ke Badan
Pertanahan Nasional tentang status tanahnya masih dalam pengurusan,"
katanya.
Sumber Kompas.com
Sumber Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar