Pages - Menu

Kamis, 29 Maret 2012

5 Juta Penduduk Jakarta Tak Punya Rumah

Seorang bayi berumur 23 hari terpaksa tinggal di kolong jembatan
layang Jalan Pemuda karena kontrakannya digusur
Pemprov DKI, Selasa (7/2/2012)
Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di DKI Jakarta menduduki peringkat kedua yang tidak memiliki rumah sendiri. Peringkat pertama diduduki oleh Jawa Barat, dan Jawa Timur sebagai peringkat ketiga.

Mereka tidak sanggup ke rumah susun. Daya belinya enggak sampai. Belum lagi kalah dengan pembeli yang tujuannya investasi.
-- Eddy Ganefo
"DKI Jakarta ini masyarakat berpenghasilan rendahnya peringkat kedua yang tidak memiliki rumah. Jumlahnya sendiri sekitar 5 juta jiwa," kata Eddy Ganefo, Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), di acara developer gathering di Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Berdasarkan data Apersi, kata Eddy, peringkat pertama adalah Jawa Barat dan ketiga diisi oleh Jawa Timur. Kebanyakan masyarakat berpenghasilan rendah ini tinggal dengan menyewa rumah atau mengontrak.
"Di Jakarta banyak juga yang tinggal di area tidak layak, seperti kolong jembatan dan kawasan kumuh," terangnya.
Masyarakat berpenghasilan rendah ini, lanjut dia, tidak mampu membeli rumah meski telah ada terobosan program dari pemerintah untuk MBR.
"Mereka tidak sanggup ke rumah susun. Daya belinya enggak sampai. Belum lagi kalah dengan pembeli yang tujuannya investasi," kata Eddy.
Ditambah lagi, saat ini program rumah subsidi untuk MBR tengah terganjal UU No 1 tahun 2011 pasal 22 ayat 3 tentang batasan luas rumah tipe 36 harga Rp 70 juta. Menurutnya, 80 % kemampuan MBR di pulau Jawa membeli rumah bertipe di bawah tipe 36 karena mahalnya harga tanah.

(Kompas.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar