Jones Lang LaSalle meramalkan pertumbuhan kantor grade A di Jakarta kuartal ini sebesar 6 - 8. Angka ini lebih tinggi daripada Manila yang pertumbuhannya diprediksi hanya sebesar 3-5. |
Pasar perkantoran sewa di Asia Pasifik menunjukkan tren positif
sepanjang kuartal satu tahun ini. Perusahaan konsultan properti Jones
Lang LaSalle mencatat, penggerak utamanya adalah perekonomian di kawasan
ASEAN yang sedang tumbuh, sehingga permintaan kantor tetap kuat.
Dibanding kota-kota besar lain di Asia Pasifik, ternyata Jakarta
termasuk salah satu kota yang mencatatkan pertumbuhan paling pesat.
Jones Lang LaSalle meramalkan pertumbuhan kantor grade A di
Jakarta kuartal ini sebesar 6% - 8%. Angka ini lebih tinggi daripada
Manila yang pertumbuhannya diprediksi hanya sebesar 3%-5%.
Di sisi
lain, pasar lebih stabil seperti Hong Kong dan Singapura yang
didominasi jasa keuangan justru mengalami penurunan tingkat sewa kantor grade A. Sebab, sektor keuangan dan perbankan saat ini sedang fokus menata biaya operasionalnya.
Jeremy
Sheldon, Managing Director Asia Pasifik Jones Lang LaSalle, menilai, di
saat terjadi perlambatan aktivitas sewa di pasar yang sudah stabil, ada
peningkatan aktivitas di ASEAN. Bahkan permintaannya melebihi
proyeksinya.
"Perusahaan mengambil untung dari upah buruh yang rendah," ujar Sheldon dalam siaran persnya.
Prediksinya,
kondisi ini akan berlangsung sepanjang tahun ini. Sebenarnya, secara
umum, prediksi pertumbuhan Jones Lang LaSalle untuk kantor sewa grade A
tahun ini jauh lebih lambat dari tahun lalu. Sebab, tahun lalu merupakan
puncak pertumbuhan industri properti, bahkan melampaui rekor tahun
2007.
Namun, Sheldon memproyeksikan, pasar Asia Pasifik akan
tumbuh lebih cepat menyalip bagian dunia yang lain. Hal ini akan
berlangsung sampai tahun depan.
"Ini merupakan peluang bagus bagi perusahaan untuk mendapat kantor dengan investasi yang bagus," imbuhnya.
Di Jakarta, Jones Lang LaSalle tidak melihat ada penurunan permintaan kantor dari tahun lalu.
"Kami melihat penyewa berupaya mengamankan tempat di lokasi yang paling dicari di Jakarta, seperti central business district (CBD)," ujar Sheldon lagi.
Bahkan,
menurut dia, sejumlah proyek perkantoran baru di Jakarta saat ini tidak
menerima penyewa baru karena pengembang lebih memilih menyisakan ruang
tersebut untuk klien lamanya. Kebanyakan penyewa berasal dari sektor
asuransi, perbankan, akuntansi, perusahaan migas, dan perusahaan produk
konsumsi. (Adisti Dini Indreswari)
(Kontan.co.id via kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar