Pages - Menu

Senin, 26 Maret 2012

Bangunan Hijau Perlu Investasi Besar

Konsep bangunan hijau atau green building memang sedang gencar-gencarnya dikembangkan dalam berbagai sektor properti saat ini. Namun di lain pihak, untuk membangun maupun meredesain sebuah bangunan dengan konsep hijau membutuhkan dana investasi yang besar.

"Bangunan hijau perlu investasi besar, karena harus bisa mengurangi efek rumah kaca, menggunakan sistem recycle atau daur ulang, dan tentu saja peralatan yang hemat listrik dan air," papar Direktur Operasional Gapura Prima Group Amin Maulana saat ditemui di Jakarta, Senin (26/3/2012).


Hal senada juga dilontarkan Ketua DPD REI DKI Jakarta Rudy Margono. Menurutnya, sebuah bangunan berkonsep hijau akan lebih berat jika bangunan itu adalah bangunan yang sudah beroperasi lama.

"Belum lagi jika bangunan tersebut adalah bangunan lama (existing building) yang harus di-demolish atau dihancurkan, seperti gedung Sarinah yang sudah tua. Tentu butuh biaya yang lebih besar. Kalau bangunan baru (new building) lebih mudah diadaptasikan," imbuhnya.

Pemerintah DKI Jakarta pun saat ini sedang mengkaji peraturan daerah (Perda) mengenai bangunan hijau yang berdiri di ibu kota, selain peraturan mengenai kewajiban 20 persen dari lahan pembangunan harus dijadikan ruang terbuka hijau atau taman.

Untuk itu DPD REI DKI Jakarta berharap akan ada insentif dari pemerintah dalam implementasi peraturan bangunan hijau tersebut.

"Misalnya dalam memberikan keringanan biaya perizinan, pengadaan air, listrik, dan sebagainya," ujar Rudy. (rhs)

Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar